Minggu, 22 September 2013

Cara menginstall driver Arduino pada laptop atau komputer kamu



1.       Pertama hubungkan USB nya ke laptop atau komputer kamu



2.       Setelah itu buka device manager, yang bisa kamu buka dengan meng-klik tombol start, setelah itu pilih “control panel”, kemudian klik menu “All control panel item”, dan terakhir kamu pilih “system”



3.       Di system nanti akan muncul tampilan seperti ini, lalu kamu klik deh “Device Manager”-nya


4.       Nanti akan muncul tampilan seperti ini, setelah itu kamu instal...


5.       Klik kanan yang ada tulisan “Unknown device” kemudian pilih “Update Driver Software...”


6.       Lalu akan muncul tampilan seperti ini, pilih dan klik yang paling bawah ya qaqaaa

7.       Setelah di-klik muncul tampilan untuk memilih lokasi drivernya, kemudian klik “next”
8.       Terakhir ya langsung aja klik “instal”-nya


9.       Muncul deh qaqa, tandanya driver arduino kamu udah berhasil di instal :)

Cara menginstal Proteus



Berhubung ini tugas wajib kuliah jadi saya bikin pakai bahasa baku aja ya, gak bisa sok asik juga pun..

Pertama-tama kamu minta dulu softwarenya sama temen, sama kampus atau kalo rajin ya download sendiri di google.
Tampilan pertama ketika kamu membuka softwarenya itu kayak gini


langkah selanjutnya klik next..


Lalu akan muncul tampilan seperti ini, klik next lagi

next lagi...



lagi...




lagi... dan jangan lupa centang bagian "converter files"-nya


lalu klik next lagi..


jika proses penginstalan sukses akan muncul tampilan seperti ini :)

Praktis kan ! sekian

Rabu, 18 September 2013

Voltage Level Detector

Level tegangan positif dapat dideteksi oleh rangkaian pembanding (komparator) sebagaimana diperlihatkan pada gambar  dibawah. Detektor tegangan positif menggunakan masukan membalik (inverting input) sebagai pengindera perubahan tegangan, sementara jaringan pembagi tegangan resistif berfungsi untuk membentuk tegangan referensi (Vref) pada masukan tak membalik. Pembagi resistif dihubungkan di antara catu + V dan ground.



Tegangan referensi ditentukan melalui rumus perbandingan sebagai berikut : Dengan memasukkan nilai-nilai R2, R3, dan + V k e dalam ru-mus di atas, kita dapatkan Rangkaian Dan Output Detektor Level Tegangan Positif Masukan tak membalik akan +2,8 V terhadap ground. Selama perubahan tegangan masukan membalik kurang dari (negatif terhadap) +2,8 V, keluaran akan +Vsat (= – 8 V). Keadaan ini menunjukkan bahwa pembanding telah mendeteksi level +2,8 V. 
Bila tegangan masukan membalik turun di bawah +2,8 V, keluaran akan kembali pada + Vsat Detektor Level Tegangan Negatif Detektor level tegangan negatif dapat dibuat dengan menempatkan pembagi resistif di antara catu -V dan bumi, seperti tampak pada gambar dibawah. Dalam hal ini, Vref -2,8 V terhadap ground. Bila perubahan tegangan pada masukan membalik melampaui Vref, keluaran akan – Vsatt. Sebaliknya ketika terjadi deteksi, keluaran akan berubah ke + Vsat. Rangkaian Detektor Level Tegangan Negatif Detektor level tegangan dapat dirancang dengan masukan tak membalik sebagai pengindera dan masukan membalik sebagai acuan. Tegangan keluaran akan berayun dalam arah berlawanan terhadap detektor yang telah dibicarakan  sebelumnya.







Minggu, 15 September 2013

Op - Amp (Operational Amplifier)


Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.

I. Pengertian Dasar Op-Amp
Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.
 Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.


 Op-amp idealOp-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite).

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :

Aturan 1: Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v- )
Aturan 2: Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op-amp.

II. Karakteristik Dasar Op-Amp
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya Op-amp adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input masukan yaitu input inverting (V-) dan input non-inverting(V+), Rangkaian dasar dari penguat diferensial dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:
penguat diferensial
Gambar 1 : Penguat Diferensial
 
Pada rangkaian diatas, dapat diketahui tegangan output (Vout) adalah Vout = A(v1-v2) dengan A adalah penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v1 dikatakan sebagai input non-iverting, sebab tegangan vout satu phase dengan v1. Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan input inverting sebab berlawanan phasa dengan tengangan vout.
 
cuma ini nih, maaf kalo ga seru :)